Ibu, mungkinkah ayah pulang
setelah rob menerjang
porandakan kampung harapan
tenggelamkan kapal impian
Ibu, kenapa pelangi itu hitam
laut itu kejam
langit itu buram
wajah Ibu juga muram
apa karena saksi kelam
puluhan nyawa meregang
tenggelam
tanggalkan sejengkal harapan
kenapa Ibu diam?
anakku, tidurlah
mimpi yang indah
jangan kau gundah
percayalah, esok mentari pasti cerah
Ibu, bila kelak beranjak dewasa
bolehkah aku seperti ayah
membentang jala dalam gulita
mengarung samudra di sana
tentu nak, badai pasti berlalu
doa Ibu menyertaimu
selalu
malam bertambah panjang
bocah nelayan larut bersama impian
ditengah harapan yang tinggal harapan
terambing dalam keterasingan di pedalaman
Pa5nan, 22 Nov 2o1o.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar