Mengenai Saya

Foto saya
Pengagum kupu-kupu. Mencoba menuliskan dunianya dalam bingkai cerita.

Minggu, 27 Maret 2011

Hujan Januari

               Januari telah menunggu di ujung hari. Dihalaunya sebentuk mendung di wajah. Dikuatkan pijakan hatinya di tanah basah. Bahwa hujan tak akan turun lagi malam ini. Namun, siapa sangka. Tak ada yang mampu menahan tangisannya yang bergemuruh di hamparan hati. Percikannya menari seolah tak peduli. Mengikis bebatuan cadas keberdayaan. Menghanyutkan berjuta harapan. Ia tak lagi bisa bersandar pada satu musim. Ia tak mampu lagi menerka keadaan. Ia pasrah. Ia butuh samudra untuk menampung segala keluhnya.

                Januari telah menunggu di ujung hari. Jarinya basah oleh air mata. Tawar. Tak seperti kecapan kesedihan yang terbayang di bentangan samudranya. Ia memancar tanya, berbinar, kemudian mengerti. Hujan bukanlah anugrah yang terciptakan bagi jiwa yang lemah. Ia memahami. Hujan bukanlah nelangsa yang terwadah untuk jiwa yang tabah. Ia kumpulkan butiran duka dengan sepenuh rela. Lalu dijalin prasangka menjadi untaian sejuk embun yang akan terbit esok hari. Berseri.

                Januari telah menunggu di ujung hari. Menanti jawaban bintang pagi yang masih bersembunyi dari senyuman rembulan. Diratapnya dalam-dalam. Rindu dendam. Tapi keyakinannya mulai runtuh. Jiwanya tak lagi utuh, tatkala mendung kembali menggerayangi langit harapnya. Ia tak lagi melihat sinar terpancar di sana. Kecuali halilintar yang memekakkan telinganya. Ia sumbat dengan ujung jari. Memejam. Ia menemukan, kedamaian bukanlah perkara keadaan. Melainkan tumbuh dari dasar hati yang lama tak disirami.

                Januari telah menunggu di ujung hari. Pada malam yang menenggelamkan dosa. Ia sapa dengan kehangatan doa. Direngkuhnya hari ternoda. Ia basuh dengan selaut cemas. Akankah? Ternyata, penyesalan selalu datang lebih cepat dari angin yang membawa kabar mendung. Tampaknya hujan akan turun lagi. Tapi bukan rintik kesedihan yang dipercikkan kegelisahan. Ini adalah hujan yang jatuh dari langit jiwa yang bersyukur.

                Januari telah menunggu di ujung hari. Ingin segera berkabar pada Februari. Kepulangannya.

                Pa5nan, 31 Jan 2o11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar